Senin, 25 April 2011

SAMBUTAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI





Sambutan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Pada Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-47
27 April 2011 

”MEMBANGUN DAYA JUANG PETUGAS PEMASYARAKATAN”
Bismillahirohmanirrahim
Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera
Hadirin yang saya hormati...
Pertama sekali, marilah kita panjatkan Puji dan syukur kehadirat Allah Subahanahu Wata’alla yang senantiasa menganugerahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul bersama di tempat ini dalam rangka peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan yang ke-47. Semoga Allah Subahanahu Wata’alla akan selalu memberikan kekuatan dan petunjuk bagi kita untuk melanjutkan kerja keras yang telah kita laksanakan.
Do’a dan salam senantiasa kita sampaikan untuk Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam.
Tema yang kita angkat dalam peringatan hari bhakti tahun ini yaitu: “Dengan Semangat Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-47 Kita Tingkatkan Integritas, Profesionalisme, dan Komitmen Petugas Pemasyaraktan dalam Memperkuat Pelaksanaan Reformasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.”


Hadirin Yang Saya Banggakan,
Mengutip apa yang dikemukakan oleh Peter Drucker bahwa “That its primary resource will be knowledge”, ini mengandung makna dan pemahaman bahwasannya keunggulan utama yang harus dimiliki oleh kita, baik selaku pribadi maupun anggota organisasi, adalah ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan kita mampu mengubah setiap kelemahan menjadi kekuatan untuk bertahan; dan mengubah setiap ancaman menjadi satu peluang untuk bergerak maju. Ilmu pengetahuan menjadi satu sumber kekuatan utama untuk mengendalikan setiap sumber daya yang tersedia.
Dalam kehidupan organisasi, keunggulan sumber daya manusia menjadi satu hal yang harus terus dikembangkan. Sumber daya manusia (SDM) mempunyai peran yang besar terhadap kesuksesan dan keberhasilan organisasi dalam mencapai tingkat kinerja yang optimal.
Banyak organisasi yang miskin sumber dana maupun sarana prasarana, namun mampu menunjukkan keunggulan. Kekuatan utama yang mereka miliki terletak pada kualitas dan kompetensi SDM yang mampu memaksimalkan setiap potensi organisasi yang tersedia. Dan sebaliknya, tidak sedikit organisasi yang terpaksa berada pada posisi yang labil dan bahkan mengalami kemunduran walaupun mendapat dukungan sumber dana yang berlimpah. Hal ini karena minimnya dukungan SDM yang berkualitas. Dengan demikian, keunggulan dan kesuksesan organisasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan kompetensi unsur manusia
sebagai sumber daya organisasi.

Hadirin yang berbahagia,
Berbagai problematika yang terjadi di jajaran Pemasyarakatan pada kurun waktu belakangan ini sangat erat kaitannya dengan profesionalisme, komitmen, dan integritas petugas Pemasyarakatan. Tidak kita pungkiri bahwa ada segelintir petugas Pemasyarakatan yang belum menyadari sepenuhnya makna dan hakekat dari tugas yang diembannya. Segelintir petugas Pemasyarakatan itu hanya memandang tugas yang disandangnya hanya bagian dari rutinitas kehidupan yang harus dijalaninya; kering dan tanpa makna. Karena, mereka hanya
sekedar ”bekerja”, bukan berkarya; mereka adalah ”pekerja” bukan pejuang. Padahal sejatinya, Pemasyarakatan membutuhkan pribadi-pribadi yang berjiwa pejuang. Pribadi pejuang adalah pribadi yang tidak terbelenggu pada rutinitas tanpa makna atau terjebak pada kesibukan tanpa tujuan. Pribadi pejuang adalah pribadi yang mengedepankan nilai dan moralitas yang unggul yang mampu mendudukkan kepentingan
organisasi di atas kepentingan pribadi atau golongan. Dan, pribadi pejuang adalah pribadi yang mampu memandang tugas-tugas Pemasyarakatan sebagai sesuatu yang harus diperjuangkan, bukan sekedar untuk dikerjakan. Diperjuangkan; karena pelaksanaan tugas Pemasyarakatan membutuhkan pengorbanan. Diperjuangkan; karena pelaksanaan tugas Pemasyarakatan sarat pengabdian. Diperjuangkan; karena pelaksanaan tugas Pemasyarakatan mensyaratkan integritas dan komitmen. Oleh karenanya, Pemasyarakatan harus dipenuhi oleh pribadi-pribadi yang mampu memberikan hati dan pikiran mereka pada setiap karya yang harus disumbangkan bagi Pemasyarakatan. Pribadi-pribadi yang ikhlas dalam bekerja dan cerdas dalam berkarya.

Hadirin yang Berbahagia,
Membangun petugas Pemasyarakatan yang berjiwa pejuang merupakan bagian dari tanggung jawab yang harus dapat kita tunaikan. Kita mempunyai tanggung jawab besar untuk mengisi hati dan pikiran setiap petugas Pemasyarakatan dengan nilai-nilai luhur bangsa. Kita mempunyai tanggung jawab besar untuk membangun moralitas petugas Pemasyarakatan sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa. Kita mempunyai tanggung jawab besar untuk membangkitkan kembali daya juang seluruh petugas Pemasyarakatan. Inilah pesan yang harus kita sebarkan pada seluruh jajaran Pemasyarakatan; Membangun Daya Juang Petugas
Pemasyarakatan.
Daya juang untuk apa!!?? Daya juang untuk menolak segala bentuk kekerasan dan tindak diskriminatif terhadap warga binaan pemasyarakatan. Daya juang untuk berani berkata ”tidak” pada setiap upaya yang bersifat kolutif dan penyuapan. Daya juang untuk bersikap tegas pada setiap penyimpangan dan penyelewangan terhadap norma dan etika. Daya juang untuk menegakkan prinsip dasar dan aturan hukum yang berlaku. Dan dari kesemuanya, petugas Pemasyarakatan harus mempunyai daya juang untuk menjalani setiap detik kehidupannya hanya untuk kemuliaan dan keridhoan Tuhan YME.

Hadirin yang berbahagia,
Marilah kita jadikan momentum hari bhakti Pemasyarakatan ini sebagai tonggak untuk memperbaiki kinerja organisasi. Tonggak untuk melakukan konsolidasi dan instrospeksi diri. Tonggak untuk menjadikan setiap permasalahan yang kita hadapi sebagai awal untuk menelisik berbagai kelemahan atau kealphaan yang kita lakukan. Tonggak untuk menghadirkan pribadi-pribadi ikhlas nan cerdas yang sarat dengan nilai dan moralitas pejuang.
Pribadi-pribadi yang mampu memetik hikmah dan pelajaran dari berbagai persoalan yang mendera.
Mari kita kembangkan semangat juang pada setiap inti sel dalam tubuh kita. Lalu, pancarkanlah semangat juang itu agar setiap orang ikut merasakan dan mengabadikannya dalam jiwa masing-masing. Jadikanlah semangat juang itu sebagai nafas dalam setiap langkah dan karya kita. Dengan demikian, kita akan menjadi pribadi-pribadi yang tahu akan hakekat eksistensi kita.
Dan reformasi birokrasi merupakan ajang pembuktian bagi pribadi-pribadi pejuang untuk membangun organisasi yang sarat dengan kinerja unggul dan jauh dari aroma kebusukan. Reformasi birokrasi merupakan prasyarat untuk meningkatkan kinerja organisasi. Oleh karenanya, reformasi birokrasi harus dapat diwujudkan secara nyata; harus dapat memberikan sebuah perubahan besar tanpa banyak kata. Reformasi adalah sebuah perjuangan penuh makna.
Kami menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan seluruh elemen masyarakat yang telah turut serta secara aktif dan proaktif dalam pelaksanaan sistem Pemasyarakatan. Penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Keuangan, Kementerian Negara Pendayagunaan Perempuan dan Pengentasan Anak, Kejaksaan Agung, dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, yang pada hari ini telah membangun komitmen untuk bersama-sama mendorong terwujudnya tujuan Pemasyarakatan. Sekali lagi, Kami menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tulus dan setinggi-tingginya ....
Pada kesempatan ini, saya selaku Menteri Hukum dan HAM RI memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pimpinan dan petugas UPT Pemasyarakatan yang telah mampu menjalankan tugasnya dengan penuh pengabdian untuk meraih yang terbaik. Saya percaya bahwa apa yang telah saudara raih saat ini merupakan hasil dari tetesan keringat perjuangan penuh keikhlasan. Dan yakinlah bahwa apa yang telah saudara perjuangkan bukanlah satu hal yang sia-sia; bukan hal yang akan cepat sirna. Perjuangan saudara akan memberi warna pada pelaksanaan sistem pemasyarakatan. Pada kesempatan ini pula, saya menyampaikan apresiasi yang tulus kepada seluruh jajaran Pemasyarakatan yang terus berbenah diri memperbaiki kinerja organisasi. Pencanangan QUICK WINS pada jajaran Pemasyarakatan ini merupakan satu wujud nyata perbaikan kinerja. Sungguh sebuah upaya nyata yang penuh makna .....
Akhir kata, Selamat hari bhakti Pemasyarakatan yang ke-47. Pesan saya, tetaplah jadi pejuang bagi keberlangsungan panji-panji Pemasyarakatan. Mari kita busungkan dada dan tegakkan kepala untuk menggapai kejayaan Pemasyarakatan. Kejayaan yang sarat makna; kejayaan yang diukir dari keringat keikhlasan dalam bingkai kecerdasan.
Wabillahitaufik wal hidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Menteri Hukum dan HAM RI
                     PATRIALIS AKBAR
Disalin dari : www.ditjenpas.go.id/ditinfokom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar yang anda sampaikan